(GROUP PROSES
MANAJEMEN PROYEK)
NAMA KELOMPOK:
1. A.KHAIRUL
SANI(A1310001)
2. DIAH ASTUTI
(A1310004)
TEKNIK
INFORMATIKA
POLITEKNIK
TANAH LAUT
2012
Pada
Group Process Manajemen Proyek Dalam Manajemen Proyek terdapat sejumlah proses
yang saling berkaitan Tiap-tiap proses tersebut membentuk suatu group proses
Dalam manajemen proyek terdapat 5 group proses yaitu :
a.
Inisiasi Proyek
b.
Kontrol Proyek
c.
Perencanaan Proyek
d.Penutupan/akhir
proyek
e.Eksekusi Proyek Dalam inisiasi proyek
dilakukan sebuah pendefinisian proyek perencanaan.
Mendefinisikan atau merinci suatu tujuan proyek tersebut, serta merencanakan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan, sesuai dengan.
Mendefinisikan atau merinci suatu tujuan proyek tersebut, serta merencanakan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan, sesuai dengan.
batasan yang telah disepakati di
dalam inisiasi proyek ialah sebagai berikut:
a.
Eksekusi, Mengintregasikan semua sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan proyek.
b.
Kontrol, Mengukur dan memonitor secara berkala kemajuan proyek serta mengidentifikasi adanya penyelewengan
pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat sebelumnya.
c.
Akhir, Melakukan formalisasi hasil proyek.
Hubungan antara Grup proses
dan area Knowledg
nowledge berperan penting dalam sebuah
manajemen proyek terutama dalam pengawasan grup proses manajemen proyek. Dimana
grup proses adalah suatu rencana demi kelancaraan proyek agar lebih mudah dalam
memulai proyek dan tugas knowledge ialah memonitor segala hal dari berbagai
aspek yang terjadi didalam grup proses.
Memilih Metodologi Manajemen Proyek
Memilih Metodologi Manajemen Proyek
Sebuah perusahaan
vendor IT atau vendor apapun yang hidup matinya bergantung pada keberadaan
proyek, memiliki masalah yang sama dalam menentukan metodologi apa yang cocok
untuk digunakan dalam pengerjaan proyek. Dalam dunia IT lebih dalam lagi akan
ada pertanyaan metodologi apa yang cocok untuk pengembangan software atau untuk
digunakan sebagai acuan Software Development Life Cycle (SDLC).
Pengalaman membuktikan, tidak adanya kejelasan metodologi yang jelas yang digunakan perusahaan akan membuat proyek berjalan tanpa arah dan akan sangat tergantung dari individu manajer proyeknya. Jika kondisi itu berlangsung pada proyek yang kompleks dan ditangani oleh manajer proyek yang tidak berpengalaman maka akan berakhir pada kegagalan proyek. Bagi orang yang lebih tinggi yaitu atasan dari manajer proyek, hal tersebut akan membuat proyek-proyek tidak bisa dimonitor apalagi dikontrol.
Memilih metodologi proyek memang bukan hal yang mudah. Kita tau ada berbagai macam metodologi mulai yang general, yang bisa diimplementasikan pada proyek apapun seperti PMBOK, PRINCE2 maupun yang spesifik untuk domain tertentu misalnya SWEBOK, XP, Scrum yang digunakan pada proyek development software. Masing-masing metodologi memiliki keuntungan dan kita perlu untuk TIDAK memilih begitu saja satu metodologi karena saya percaya tidak ada metodologi yang "one size fits all."
Kita dapat mengelaborasikan beberapa metodologi dan membuatnya pesifik untuk perusahaan dengan catatan metodologi tersebut didefinisikan agar sesuai dengan sifat dari proyek-proyek yang ada dan sebisa mungkin masih dapat disesuaikan (tailored) sesuai dengan besarnya proyek.Untuk mengelaborasi metodologi, sebaiknya kita mulai dengan
Pengalaman membuktikan, tidak adanya kejelasan metodologi yang jelas yang digunakan perusahaan akan membuat proyek berjalan tanpa arah dan akan sangat tergantung dari individu manajer proyeknya. Jika kondisi itu berlangsung pada proyek yang kompleks dan ditangani oleh manajer proyek yang tidak berpengalaman maka akan berakhir pada kegagalan proyek. Bagi orang yang lebih tinggi yaitu atasan dari manajer proyek, hal tersebut akan membuat proyek-proyek tidak bisa dimonitor apalagi dikontrol.
Memilih metodologi proyek memang bukan hal yang mudah. Kita tau ada berbagai macam metodologi mulai yang general, yang bisa diimplementasikan pada proyek apapun seperti PMBOK, PRINCE2 maupun yang spesifik untuk domain tertentu misalnya SWEBOK, XP, Scrum yang digunakan pada proyek development software. Masing-masing metodologi memiliki keuntungan dan kita perlu untuk TIDAK memilih begitu saja satu metodologi karena saya percaya tidak ada metodologi yang "one size fits all."
Kita dapat mengelaborasikan beberapa metodologi dan membuatnya pesifik untuk perusahaan dengan catatan metodologi tersebut didefinisikan agar sesuai dengan sifat dari proyek-proyek yang ada dan sebisa mungkin masih dapat disesuaikan (tailored) sesuai dengan besarnya proyek.Untuk mengelaborasi metodologi, sebaiknya kita mulai dengan
studi beberapa
metodologi yang sudah ada. Ada baiknya kita membuat listing yang lengkap dari
metodologi yang yang sudah ada, mempelajarinya secara high level, kemudian
menentukan yang menjadimain interest, lalu melakukan klasifikasi seperti yang
dijelaskan sebuah artikel "Defining & Classifying Project Management
Methodologies." Berikut ini gambaran level dari klasifikasi metodologi
manajemen proyek dari artikel tersebut.
Ada baiknya perusahaan
membuat sebuah referensi metodologi manajemen proyek pada Level 3 (Organization
specific, customized methodology). Yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
diadaptasi menjadi L4 maupun L5 sesuai kemampuan manajer proyek.
Sebuah kesimpulan yang
menarik terkait pemilihan metodologi ini dapat kita lihat dari artikel
"Methodology Per Project". Menurut penulis artikel tersebut, Alistair
Cockburn, metodologi memiliki sepuluh elemen dasar yaitu: roles, skills,
activities, techniques, tools, teams, deliverables, standards, quality measures
dan project values. Tidak semua metodologi mencakup semua elemen tersebut,
semakin besar proyek maka harus semakin besar metodologinya artinya aspek
elemen yang dicakup harus semakin lengkap. Hal tersebut bisa dilakukan dengan
cara mengelaborasi beberapa metodologi.
Lebih jauh lagi.
Lebih jauh lagi.
Inisiasi
merupakan tahap pengenalan dalam memulai proyek baru, dan memastikan bahwa pada tahap ini proyek akan dijalankan
dengan benar.
Manajemen
Proyek terdiri dari beberapa proses, sbb:
·
Executing
Proses executing proyek diperlukan untuk memastikan bahwa aktifitas dalam
perencanaan proyek terpenuhi
·
Monitoring
and Controlling
Adalah pengukuran dan
pemantauan perkembangan secara berkala akan tujuan proyek untuk memastikan
adanya kecocokkan antara progress dgn rencana awal proyek, selain itu untuk
memantau setiap penyimpangan yang ada dari rencana awal.
·
Closing
Meraih lebih banyak
lagi stakeholders dan pelanggan yang menerima layanan ataupun produk akhir kita
ada:
Project Management Intranet Site
·
Inisiasi
Proyek.
merupakan
tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan.
Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifiasi.
Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan.
Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang
memiliki kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi terbaik
dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka
seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk dan
berakhir ketika manajer proyek diberikan otoritas juga petunjuk untuk memulai
perencanaan.
·
Dokumen
Inisiasi
Merupakan dokumen yang berisi tentang
tahap awal kegiatan awal yang sudah dibentuk sejak sebuah proyek disepakati
untuk dikerjakan oleh tim proyek.
Rencana Proyek
Rencana Proyek
Adalah sebuah kerangka gagasan – gagasan
dalam menjalankan sebuah manajemen proyek dan demi mensukseskan apa yang
menjadi tujuan manajemen proyek itu dibuat.
Eksekusi Proyek dan Pengawasan Proyek
Dengan definisi proyek yang jelas dan
terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau
pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara
fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project
plan akan dieksekusi. Sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa
proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol pelaksanaan
proyek jugapenyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek.
Grup Proses Manajemen Proyek
Dalam Manajemen Proyek terdapat sejumlah proses yang saling berkaitan,
tiap-tiap proses tersebut membentuk suatu group proses.
Bagian-bagian Dalam manajemen proyek terdapat 5 group proses yaitu
• Inisiasi Proyek
• Perencanaan Proyek
• Eksekusi Proyek
• Kontrol Proyek
• Penutupan/akhir proyek
Inisiasi Proyek
Pada manajemen proyek, fase inisiasi merupakan batu pijakan penting
untuk memulai sebuah proyek. Dalam fase inilah, tiga poin utama yaitu lingkup
pekerjaan, harga dan jadwal ditentukan. Penentuannya dapat dilakukan
berdasarkan kesepakatan pemilik proyek dan penerima pekerjaan, atau hanya
berdasarkan keputusan pemilik proyek. Di sini, keahlian negosiasi akan berperan
banyak. Biasanya, dalam proyek yang melibatkan pihak pemerintahan, harga dan
jadwal sudah ditentukan berdasarkan penetapan anggaran di tahun yang sedang
berjalan. Oleh karena itu, penerima pekerjaan perlu bernegosiasi untuk masalah
lingkup pekerjaan supaya tidak ada kerugian di kedua belah pihak.
Group proyek inisiasi
Perencanaan Proyek
Perencanaan adalah sebuah proses yang berulang-ulang : rencana akan
ditinjau secara terus menerus sesuai dengan perkembangan proyek dan sesuai
dengan bertambahnya pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik dari anggota tim.
Perencanaan memang merupakan pekerjaan yang sangat sulit, tetapi harus
dilaksanakan sebagaimana mestinya. Banyak proyek menjadi kacau dikarenakan
tidak adanya perencanaan.
Eksekusi Proyek
Sebuah rencana eksekusi suatu proyek sangat erat kaitannya dengan
estimasi biaya, dimana keduanya saling bergantung dan tidak akan terpenuhi
keduanya secara total jika satu diantara keduanya tidak terselesaikan. Biasanya
manager suatu proyek tidak terikat secara langsung dalam sebuah jadwal yang
kompleks dari sebuah proyek apalagi jika itu adalah sebuah proyek yang berskala
besar. Tapi yang harus disadari seorang manajer proyek harus memastikan bahwa
proyek harus berjalan apapun hambatan yang mungkin dihadapi.
Kontrol Proyek
Mengukur dan memonitor secara berkala
kemajuan proyek serta mengidentifikasi adanya penyelewengan pelaksanaan dari
rencana yang sudah dibuat sebelumnya.
Akhir Proyek
Melakukan formalisasi hasil proyek,
berupa produk, servis, ataupun hasil khusus dari proyek
·
Project
Integration Management
Integrasi Manajemen Proyek adalah
proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa unsur-unsur berbagai proyek
dikoordinasikan secara efektif. Integrasi manajemen adalah praktek membuat
sesuatu di setiap bagian dari proyek ini adalah terkoordinasi.
Kunci sukses keseluruhan proyek :
Project Integration Management yang baik.
• Manajer Proyek harus mampu
mengintegrasikan seluruh knowledge area selama project life cycle berlangsung
• Kebanyakan manajer proyek terlalu
berfokus pada halhal yang detail tetapi melupakan big picture
dari proyek yang sedang dikerjakan
• Manajemen Integrasi Proyek, bukanlah
integrasi perangkat lunak
• Manajemen Integrasi Proyek: termasuk
Interface
• Management (identifikasi dan
manajemen
DaftarPustaka
http://apk.blog.ittelkom.ac.id/blog/files/2011/02/MPTI41.pdf
http://yankumala.wordpress.com/2011/10/08/grup-proses-manajemen-proyek-dan-integrasi manajemen-proyek/
http://muamergani.blogspot.com/2010/10/project-integration-management.html
http://xyz2110.blogspot.com/
http://apk.blog.ittelkom.ac.id/blog/files/2011/02/MPTI41.pdf
http://yankumala.wordpress.com/2011/10/08/grup-proses-manajemen-proyek-dan-integrasi manajemen-proyek/
http://muamergani.blogspot.com/2010/10/project-integration-management.html
http://xyz2110.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar